Ini adalah salah satu dari 3 fic terakhir saya sebelum hiatus.
kebetulan yang udah selesai diketik. langsung pub aja deh. maaf kalo jelek.
Warning: OOC, geje banget, AU
Pair: Kakasaku
Rated: T aja. Saya kapok bikin M
Summary:
Sakura jatuh cinta pada Kakashi. anak yang orangtuanya dibunuh kakak Sakura karena orangtua Kakashi pun penyebab meninggalnya orangtua Sakura.
I'm not a Terorist
By Miamau Kakashi
Sakura's POV
"Dia Kakashi Hatake kan?"
"Iya, yang orangtuanya meninggal karena ledakan bom Teroris itu kan?"
"Kasihan sekali dia. Harus menanggung beban perusahaan ayahnya di usia semuda itu."
"Tapi kudengar untuk sementara tantenya yang mengambil alih perusahaanya sampai ia lulus sekolah."
"…"
"..."
begitulah percakapan yang kudengar dari teman sekelasku saat seorang siswa tampan berambut perak pindah ke sekolahku. Tepatnya sekelas denganku.
Aku memang tahu sedikit tentang dia. Tapi tak kusangka ia sedingin ini. Ia tak bicara sepatah kata pun di hari pertamanya masuk sekolah ini. Sorot matanya penuh dendam dan kebencian. Ekspresi wajahnya pun keras. Kesan pertama yang kudapat darinya adalah, dia seram.
-
-
Jam Istirahat tiba..
Semua teman sekelasku keluar kelas. Ada yang ke kantin dan ada juga yang ke lapangan atau tempat lainnya.
Hanya ada aku dan anak baru berambut perak itu yang tetap diam di kelas.
Sepertinya tak ada yang berusaha menjadi temannya.
Yah, wajar saja sih.. tampangnya ngajak berantem gitu!
Dia duduk di bangku paling belakang. Dia terlihat menunduk dan kedua tangannya dilipat di bawah dagu.
Entah kenapa wajahku terasa panas. Dia.. tampan sekali.
Upss.. dia melihat kearahku!
Aku palingkan wajahku ke jendela yang ada disebelah tempat dudukku.
Terlihat pantulan diriku.
Ya ampun.. wajahku memerah!
Kenapa sih aku ini?!
XXX
"Aku pulang.."
"Tumben cepat Sakura? Ayo makan. Sudah kusiapkan."
"Terima kasih Dei nii-chan."
Aku masuk ke ruang makan dan mendapati 2 orang aniki kesayanganku ada disana.
Kupeluk anikiku yang kedua. Namanya Deidara.
"Uhh.. anak gadis kok badannya bau gini sih? Gimana kalo nanti punya pacar?" Dei-nii menutup hidungnya sambil tertawa kecil.
"Bisakah kita cepat makan?" aku sudah lapar!" terdengar suara dingin dari pria imut berambut merah. Aniki pertamaku. Namanya Sasori. Kucubit kedua pipinya.
"Ah.. Saso nii-chan! Nggak sabaran banget sih?"
"E.. lepaskan!" aku segera berlari menuju kamar untuk mandi dan ganti pakaian karena takut Saso-nii marah betulan.
Yah, begitulah kehidupanku. tidak punya orangtua tapi punya mereka. Anikiku yang baik dan sayang padaku.
Setelah kematian orangtuaku, karena tragedi kerusuhan, aku tinggal dengan mereka.
Dulu aku ini miskin. Keluargaku tinggal di pemukiman pemulung pinggir kota.
Walau kekurangan tapi disana damai. Hingga suatu ketika datanglah tragedi itu.
Sebuah perusahaan mengklaim tanah itu milik keluarganya. Aku tak tahu perusahaan apa, yang pasti karena penghuni pemukiman merasa tak terima, terjadilah bentrok dengan aparat keamanan yang akan menggusur tempat tinggal kami.
Kericuhan tak terelakan lagi. Dan.. yah kau taulah apa yang terjadi selanjutnya sehingga aku kehilangan kedua orangtuaku.
Tapi tak lama setelah itu, kedua anikiku itu membawaku kesini. Rumah yang bagiku cukup mewah ini.
Mereka bilang, mereka mendapat pekerjaan yang gajinya besar.
Waktu kutanya apa pekerjaaannya, mereka Cuma menjawab "Akatsuki" sebuah perusahaan seni.
Aku tak mengerti. Tapi yang penting aku bersama mereka.
XXX
"BERSIHKAN SELURUH HALAMAN SEKOLAH!" Anko-Sensei berteriak tapat didepan wajahku sebelum membanting pintu kelas.
Huh.. karena semalam karokean dengan Dei-nii aku jadi bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah.
Aku menuju halaman sambil membawa sapu lidi yang sebelumnya sudah kuambil di ruang kebersihan.
Saat sampai halaman, aku kaget melihat anak baru itu juga sedang menyapu halaman. Aku menghampirinya.
"Hei, terlambat juga?"
ia hanya diam.
"Kau terlambat karena apa?"
ia tetap diam.
"Kalau aku, karena semalam karokean."
Ia masih tetap diam.
"HOI.. kau bisu ya?!"
"Tidak." Hanya itu yang keluar dari mulutnya sebelum beranjak ke sisi lain halaman.
"Uh.. dasar! Dingin banget sih jadi cowok!!" aku pun berjongkok untuk mencabuti rumput liar.
Tapi tak lama kemudian, ia datang menghampiriku.
"Apa?" aku bertanya dengan ketus. Tapi ia hanya menunjuk ke arah bawah. Otomatis kepalaku mengikuti arah yang dia tunjuk. Dan..
"Kyaaaaaa…!!!" rokku tersingkap dan celana dalamku terlihat.
Aku sangat malu! Apalagi saat melihat ekspresi si cowok rambut perak itu. Wajahnya.. DATAR!
Ya, dia tenang-tenang saja! Itu makin membuatku malu!
"Hei, Kakek uban! Awas kalu bilang hal ini pada orang lain!" aku berdiri dan mencengkram kedua bahunya.
"Kakek uban?" bibirnya sedikit melengkung.
"He? Bisa senyum juga kau?"
"Memangnya tidak boleh?"
ia melepas tanganku dari pundaknya dan berbalik. Ia mengambil sapunya dan sepertinya akan menuju kelas. Tapi, ia berhenti dulu didepanku sambil mengatakan, "Warna krem dan renda yang bagus."
Aku tidak mengerti maksudnya sampai ia benar-benar sudah masuk ke gedung sekolah.
"Kyaaaa… DASAR KAKEK MESUM SIALAAAAAN!!!"
-
-
-
Jam istirahat di hari ini pun tiba..
Aku melihat sekelilingku. Tidak ada si kakek uban itu.
'Lho? Kenapa aku jadi nyariin dia? Ih…" aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran itu.
Aku memutuskan untuk ke atap sekolah saja. Karena disana sejuk dan tenang.
Saat sampai disana, lagi-lagi aku dikejutkan dengan kehadiran si kakek uban itu.
"Kau suka sekali membuntutiku," terdengar ia bicara dengan dingin.
"Apa? Enak saja! Aku memang suka kesini kalu jam istirahat tahu!"
kuperhatikan ia yang sedang serius membaca baca buku kecil bersampul oranye.
"Baca buku apa?"
ia diam.
"Aku juga suka baca."
Ia masih diam.
"Arggghhh..!" kurebut paksa buku yang sedang dia baca.
"He─"
"Diam!" aku berbalik dari hadapanya untuk membaca bukunya.
…
…
"Kyaaaaa… buku apa ini??!!" kulempar buku itu kebelakang yang langsung ditangkap olehnya.
"Kau benar-benar mesum kakek uban!"
ia terdiam dan menunduk. Aura gelap muncul di sekelilingnya.
eh? Aku jadi takut.
"Bagus. Sekarang kau membuatku lupa sampai halaman berapa tadi aku sudah membacanya!"
Ya ampun.. dia kelihatan marah sekali.
"Ma-maaf.. habisnya wajahmu tenang-tenang saja, aku pikir itu buku biasa saja."
"Masa aku harus membaca sambil triak-triak?!"
"Ey.. mana ada orang baca buku begituan tenang-tenang saja!! Harusnya kan malu! Jangan-jangan.."
"Apa?!" ia mendelik padaku.
"Haha.." aku berlari setelah merebut kembali bukunya.
"Kakek uban mesuuummm… haha," aku berlari sambil tertawa tanpa sadar kalau aku sudah sampai di ujung tangga.
Aku kehilangan keseimbangan. Aku akan jatuh!
"Kyaaa.." aku memejamkan mataku.
Engg.. apa ini? Rasanya manis. Kubuka mataku. Dan..
Sepasang mata hitam keabu-abuan balik menatapku.
"Bisakah kau bangun sekarang?"
"I-iya maaf!" aku bangun dari posisiku yang tadinya ada diatasnya.
"Tadi itu.."
"Tadi aku berusha menarikmu. Tapi kau berat sekali! Aku malah terpeleset dan kau jadi jatuh menimpaku! Terlebih.. KAU SUDAH MENCURI CIUMAN PERTAMAKU!" Ia berteriak lalu menuruni tangga setelah merebut kembali bukunya.
"APA?!! AKU JUGA KEHILANGAN CIUMAN PERTAMAKU TAHU!!!"
-
-
-
Aku menuruni tangga untuk kembali ke kelas.
Tapi si kakek uban itu terlihat duduk di ujung tangga depan kelas.
Aku dekati dia.
"Lagi ada masalah? Wajahmu pucat."
"Diam kau pink bawel! Stay away from me!"
"Pink bawel? Aku punya nama yang bagus. Yaitu, Sakura!"
"Kakek uban? Aku punya nama yang bagus. Yaitu, Kakashi!"
"E.. itu kan."
"Kau suka padaku ya? Tapi maaf saja, aku tak suka padamu!"
wajahku memerah.
"Apa? Pede sekali kau?! Siapa yang bakal suka sama cowok mesum sepertimu!"
"Buktinya kau selalu mendekatiku?"
"Itu karena kau selalu sendirian. Aku hanya ingin jadi temanmu," aku beranjak meninggalkanya. Tapi, ia berbicara lagi..
"Merah tidak cocok di hari yang panas begini," ia yang jadi beranjak duluan. Meninggalkanku yang terbengong dengan muka memerah.
'Ba-bagaiman ia tahu warna celana dalamku hari ini?!!!'
XXX
"Lalala.."
hari minggu yang cerah. Aku beres-beres rumah sekalian membersihkan pikiranku dari si kakek uban itu!
Aku masuk ke kamar Dei-nii yang agak berantakan. Kedua anikiku pergi semalam. Mereka bilang ada pekerjaan.
Kunyalakan televisi dan memilih acara musik untuk menemaniku beres-beres.
Tak sengaja aku menyenggol tumpukan kertas di sebelah televisi.
Aku berjongkok untuk membereskannya.
Eh.. apa ini?
Potongan berita dari Koran yang di gunting.
Ada banyak sekali! Dan isinya tentang ledakan semua, semacam.. berita teroris gitu.
Dan..
"Lho? Kok ada si foto si kakek uban disini?"
aku mengambil potongan berita yang ada foto si kakek uban itu.
Headline dari berita itu adalah : "LEDAKAN DI SALAH SATU PULAU MILIK KELUARGA HATAKE"
"He? Si kakek uban punya pulau? 'salah satu' lagi?! Berarti dia kaya banget dong..
"Eh, tapi untuk apa Dei-nii nyimpoen ini semua?"
lamunanku terpecah saat suara musik di televisi digantikan oleh breaking new.
Aku baru memperhatikan saat pembawa acara itu mngucapkan kata 'ledakan'
"Ledakan yang terjadi pada pukul 10 malam itu hanya memakan 2 korban jiwa. Yaitu direktur Hyuuga inc. beserta satpamnya."
"Jam 10 malam? Satu jam setelah keberangkatan Dei-nii dan Saso-nii!"
aku menggelengkan kepala.
'Mikir apa sih aku?"
NORMAL POV
Seorang pemuda berambut perak mengepalkan tanganya kuat.
Matanya berkilat penuh amarah dan kebencian.
Pantulan cahaya televisi yang sedang ia tonton tak mampu mengalahkan aura gelap miliknya.
"Teroris bangsat! Hyuuga itu kerabat dekatku! Akan segera kutemukan kau dan keluargamu pun akan kuhancurkan!!"
TBC
Haha.. nambah tanggungan.
Kayaknya Karakter Kakshi terlalu maksa ya? cowoknya lebih pantes Sasuke ya? ^^a
Oh ya, kenapa judulnya "I'm not a Terorist" ?
Karena nanti Kakashi bakal ngira Sakura juga terroris. Sakura berusha mati-matian buat ngejelasin sama Kakashi kalau dia nggak seperti anikinya.
Inti ceritanya udah saya tulis di summary.
Hehe..
Review dong..
Want to review this fict? Click http://login.fanfiction.net/review.php?storyid=5912675&chapter=1&storytextid=20310894
Wuaaaa chap ke 2 udah ada, min? Aku suka kakashi di sini! Aku kakashi lovers! Aku sebenarnya kpopers tapi juga japaners karna nonton Naruto hehe. Dan aku sangat suka kakashi. Apalagi kalo karakternya dia dingin ga banyak bicara dan cool banget. Next yaa admin, aku suka ff mu. Hehe keep writing. Ah dan usahaain kalo kakashi itu lebih banyak action yang keren dan sakura tersakiti terus. Yohoo aku suka banget tuh kalo ffnya kayak gitu. Maaf kepanjangan, thanks and bye! Im waiting ur fanfic! ^^
BalasHapus